![]() |
| Kelompok Pohon Gaharu |
Kegiatan kemahasiswaan pertama yang saya
ikuti saat naik semester 3 adalah PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan
Kemahasiswaan). PBAK merupakan acara tahunan yang diseleranggarakan kampus
untuk memperkenalkan buadaya akademik, lingkungan perkuliahan, serta organisasi
kemahasiswaan yang ada di dalamnya keapada para calon mahasiswa baru (camaba).
Bagi saya, kesempatan ini menjadi pintu awal untuk lebih dekat dengan dinamika kehidupan
kampus dan melatih diri dalam berorganisasi.
Dalam PBAK 2024 ini, saya mengambil bagian
sebagai LO (Liaison Officer). Tugas utama seorang LO adalah mendampingi,
membimbing, dan memastikan para camaba yang yang menjadi tanggung jawabnya bisa
mengikuti kegiatan PBAK dengan baik. Seorang LO juga menjadi jembatan komunikasi
antara panitia dengan peserta, sehingga peran ini cukup penting dalam menjaga
kelancaran acara. Saat menjadi LO saya merasa senang sekaligus khawatir, karena
selain bisa mendapat pengalaman baru, saya juga cukup khawatir tidak bisa
menjalankan tugas dengan baik. Selain itu, saya juga penasaran bagaimana
suasana PBAK dari balik layar kepanitiaan.
Dalam menjalankan peran sebagai LO, saya
tidak sendirian. Setiap LO dipasangkan dengan satu orang, entah itu dari prodi
yang sama maupun yang berbeda. Dalam kesempatan ini, saya mendapatkan rekan
yang berasal dari prodi yang berbeda dengan saya. Sehingga memberi kesempatan
untuk menambah jaringan pertemanan lintas jurusan. Kebetulan juga, saya
dipasangkan dengan seseorang yang sangat komunikatif dan menyenagkan, sehingga
kerja sama kami berjalan cukup lancar sejak awal.
Pada saat pembagian kelompok, saya dan
rekan saya mendapat tugas untuk mendampingi Kelompok Pohon Gaharu, yang berisi
16 camaba. Awalnya saya sempat berpikir, bagaimana cara membimbing 16 orang baru
yang tentu punya karakter berbeda-beda? Namun ternyata, kekhawatiran itu hilang
setelah bertemu langsung. Para anggota kelompok ini sangat kooperatif, enerjik,
dan mudah untuk diarahkan. Mereka juga saling mendukung serta membantu satu
sama lain, sehingga suasana kelompok menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Selama PBAK berlangsung, banyak sekali
kegiatan yang haru dijalani oleh para camaba, dan saya juga ikut mendampingi
mereka. Mulai dari mencatat materi saat pemaparan berlangsung, membuat yel-yel
kelompok, mempersiapkan penampilan bakat, membuat hampers snack, mengikuti tur
kampus untuk mengenalkan area fakultas dan ruangan-ruangan penting, hingga
menyiapkan properti untuk acara perayaan di hari terakhir. Semua kegiatan ini
cukup padat, tapi justru di situlah letak keseruan dan kebersamaannya.
Sebagai LO, saya belajar banyak hal. Saya belajar
bagaimana cara memotivasi orang lain, bagaimana bersikap tegas sekaligus ramah,
dan bagaimana menjaga semangat kelompok tetap konsisten meski jadwal acara
sangat padat. Terkadang ada momen ketika beberapa camaba merasa lelah atau
kurang bersemangat, dan di situlah peran saya untuk menghibur, memberi
dorongan, atau sekedar mendengaarkan keluh kesah mereka. Meskipun sederhana,
perhatian kecil semacam itu ternyata membuat mereka merasa diperhatikan.
Bagi saya pribadi, momen paling berkesan
ada di hari ketiga dan hari keempat. Pada hari ketiga, ada sesi khusus di mana
para camaba diminta menulis surat untuk para pantia. Saat itu, saya dan rekan
saya menerima beberapa surat dari anggota kelompok Pohon Gaharu. Ketika membacanya,
saya benar-benar merasa terharu. Mungkin ini terkesan agak lebay, tapi di balik
tulisan sederhana mereka, saya bisa merasakan ketulusan, rasa terima kasih, dan
penghargaan atas usaha kami sebagai LO. Surat-surat itu membuat saya sadar
bahwa peran sekecil apa pun bisa memberi dampak besar bagi orang lain.
![]() |
| Hari keempat PBAK |
Lalu, di hari terakhir PBAK, saya mendapat
kejutan yang tidak pernah saya duga. Para anggota kelompok Pohon Gaharu
memberikan hadiah berupa pigura berisi foto bersama dan buket bunga untuk saya
dan rekan saya. Saat itu, perasaan saya campur aduk, saya merasa bahagia,
terharu, dan sekaligus bangga. Saya tidak menyangka bahwa kebersamaan singkat
selama beberapa hari mampu menciptakan ikatan yang begitu hangat. Hadiah sederhana
itu bukan sekedar benda, tapi simbol persahabatan, kebersamaan, dan penghargaan
yang akan selalu saya kenang.
Dari pengalaman ini, saya mendaptkan banyak
pelajaran berharga. Pertama, saya belajar tentang kepemimpinan dan tanggung jawab.
Menjadi LO bukan hanya soal mendampingi, tetapi juga bagaimana menjadi contoh
yang baik bagi para camaba. Kedua, saya belajar tentang kerja sama tim. Saya dan
rekan saya harus saling mendukung agar kelompok kami tetap solid. Ketiga, saya
belajar tentang komunikasi efektif. Mengarahkan 16 orang dengan laar belakang
berbeda tentau membutuhkan cara berkomunikasi yang jelas, sabar, dan penuh empati.
Selain itu, pengalaman ini juga membuka
mata saya bahwa kegiatan kemahasiswaan bukan sekedar acara formalitas. Di dalamnya
ada proses membangun karakter, mengasah soft skill, dan memperluas relasi. Saya
merasa beruntung bisa ikut ambil bagian dalam PBAK 2024, karena dari sinilah
saya mulai memahami betapa pentingnya keterlibatan aktif dalam kegiatan kampus.
Kini setelah PBAK selesai, saya tidak hanya
mendapat pengalaman baru, tetapi juga mendapatkan teman-teman baru dari
kelompok Pohon Gaharu. Kami masih saling berhubungan hingga sekarang. Kebersamaan
ini menjadi salah satu kenangan indah dalam perjalanan perkuliahan saya.
Itulah cerita pengalaman saya menjadi panitia PBAK 2024. Semoga tulisan ini bisa menggabambarkan seikit keseruan sekaligus makna dari kegiatan tersebut. Bagi saya pribadi, PBAK bukan hanya acara perjalanan kampus, tetapi juga ruang pembelajaran, tempat menemukan arti kebersamaan, dan sarana untuk mealtih diri menjadi pribadi yang lebih dewasa. Terima kasih sudah membaca, dan sampai jumpa di cerita kegiatan saya berikutnya! 🌸


0 Komentar